Admin - Dalam era globalisasi dan disrupsi nilai saat ini, madrasah memiliki tanggung jawab besar untuk menumbuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berjiwa Pancasila — beriman, berakhlak mulia, menghargai keberagaman, dan cinta tanah air.
Salah satu cara mewujudkan hal tersebut adalah melalui pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Deep Learning, yakni pembelajaran mendalam yang mengaitkan pengetahuan, nilai, dan pengalaman nyata agar membentuk pribadi yang reflektif dan berkarakter.
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila Fase D Kelas 7 berperan strategis dalam membangun kesadaran kebangsaan, moralitas publik, dan tanggung jawab sosial peserta didik. Pembelajaran ini diarahkan agar siswa tidak sekadar memahami konsep Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, tetapi juga mampu menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata.
Penyusunan perangkat pembelajaran ini berpijak pada Surat Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 046/H/KR/2025 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, diperkaya dengan nilai-nilai Panca Cinta Kurikulum Berbasis Cinta, serta berorientasi pada 8 Dimensi Profil Lulusan, agar pembelajaran menjadi bermakna, reflektif, dan kontekstual.
Konsep Deep Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila
Pendekatan Deep Learning pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila menuntun peserta didik untuk memahami nilai-nilai Pancasila secara mendalam dan aplikatif.
Peserta didik tidak hanya mengetahui lima sila secara tekstual, tetapi juga menyelami makna dan relevansinya terhadap kehidupan pribadi, sosial, dan kebangsaan.
Pembelajaran diarahkan agar peserta didik:
-
Merefleksikan makna Pancasila sebagai dasar moral dan pandangan hidup.
-
Menganalisis hubungan antara nilai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
-
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi aktif dalam menyikapi isu-isu kebangsaan.
-
Menunjukkan sikap kolaboratif, toleran, dan bertanggung jawab sebagai warga negara Indonesia.
Guru berperan sebagai fasilitator nilai dan keteladanan, bukan sekadar pengajar materi, sehingga kelas menjadi ruang pembentukan karakter Pancasila yang hidup dan inspiratif.
Elaborasi Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Pancasila Fase D
1. Pancasila: Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Peserta didik memahami sejarah kelahiran Pancasila, kedudukannya sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pembelajaran:
-
Kajian sejarah sidang BPUPKI dan Piagam Jakarta.
-
Diskusi reflektif “Makna Pancasila dalam Kehidupan Modern.”
-
Proyek mini: “Nilai Pancasila dalam Aksi Nyata di Madrasah.”
Pendekatan Deep Learning mengarahkan peserta didik untuk tidak hanya mengenal sila-sila, tetapi juga menghidupkan nilai-nilainya: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan.
Hal ini memperkuat dimensi keimanan, kewargaan, dan komunikasi dalam Profil Lulusan.
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Peserta didik memahami sejarah, fungsi, dan kedudukan UUD 1945, serta mampu menerapkan norma, hak, dan kewajiban warga negara dalam konteks kehidupan demokratis.
Aktivitas pembelajaran:
-
Simulasi sidang penyusunan pasal UUD 1945.
-
Kajian struktur hierarki peraturan perundang-undangan.
-
Proyek sosial: “Hak dan Kewajiban Siswa di Madrasah.”
Pendekatan ini menumbuhkan penalaran kritis, kolaborasi, dan kemandirian, karena peserta didik belajar menghormati hukum sebagai cerminan moral dan akhlak bernegara.
3. Bhinneka Tunggal Ika: Keberagaman sebagai Rahmat
Peserta didik mengidentifikasi keberagaman agama, suku, budaya, dan ras di Indonesia, serta mempraktikkan sikap toleransi dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bersama.
Kegiatan pembelajaran:
-
Eksplorasi budaya lokal dan kearifan daerah di sekitar madrasah.
-
Proyek lintas mapel: “Festival Budaya Nusantara.”
-
Diskusi reflektif: “Toleransi sebagai Nilai Qur’ani dan Pancasila.”
Integrasi antara Deep Learning dan Panca Cinta menjadikan pembelajaran ini sarana menumbuhkan dimensi kolaborasi, kesehatan sosial, dan kewargaan, sekaligus memperkuat identitas kebangsaan.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI): Cinta dan Pengabdian untuk Negeri
Peserta didik memahami Proklamasi Kemerdekaan, wawasan nusantara, dan pentingnya menjaga keutuhan NKRI.
Kegiatan pembelajaran:
-
Kajian teks Proklamasi dan tokoh pendiri bangsa.
-
Proyek “Madrasah Cinta NKRI” — menjaga lingkungan sebagai wujud bela negara.
-
Simulasi musyawarah antarwilayah atau antarsuku dalam menjaga persatuan.
Dengan pendekatan ini, peserta didik meneladani semangat patriotisme dan cinta tanah air yang berakar pada nilai Pancasila, memperkuat dimensi keimanan, kewargaan, dan kemandirian.
Integrasi Panca Cinta dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila
Perangkat pembelajaran ini diperkaya dengan Panca Cinta — lima pilar Kurikulum Berbasis Cinta yang menjadi ciri khas madrasah berkarakter rahmatan lil ‘alamin.
1. Cinta Allah Swt. dan Rasul-Nya
Peserta didik diajak menyadari bahwa nilai-nilai Pancasila bersumber pada ajaran Ilahi yang menekankan keadilan, kasih sayang, dan kemanusiaan.
Melalui refleksi spiritual dan diskusi keagamaan, mereka memahami bahwa menjalankan nilai Pancasila adalah bagian dari pengamalan iman.
2. Cinta Ilmu
Proyek riset tentang tokoh perumus Pancasila menjadi sarana menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu dan kebijaksanaan.
3. Cinta Lingkungan
Melalui program “Madrasah Hijau Pancasilais,” siswa belajar bahwa menjaga alam adalah wujud nyata dari nilai keadilan sosial dan kemanusiaan.
4. Cinta Diri dan Sesama Manusia
Kegiatan kolaboratif dan reflektif membantu siswa memahami bahwa kebahagiaan sejati muncul dari sikap peduli, gotong royong, dan saling menghormati.
5. Cinta Tanah Air
Melalui upacara, proyek sosial, dan refleksi sejarah perjuangan bangsa, peserta didik menumbuhkan rasa bangga dan tanggung jawab menjaga keutuhan NKRI.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
- Menjadi pedoman guru dalam merancang pembelajaran reflektif, inspiratif, dan bernilai Pancasila.
- Membentuk peserta didik yang beriman, toleran, dan cinta tanah air.
- Mengembangkan 8 Dimensi Profil Lulusan: keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
Manfaat:
- Guru memiliki perangkat ajar yang aplikatif dan bernilai karakter.
- Peserta didik mengalami pembelajaran yang hidup dan kontekstual.
- Madrasah menjadi pusat pembentukan generasi Pancasilais yang Qur’ani dan nasionalis.
Kesimpulan
Perangkat Pembelajaran Deep Learning Pendidikan Pancasila Fase D Kelas 7 ini dirancang untuk memperkuat nilai keimanan, kebangsaan, dan kemanusiaan dalam satu tarikan napas pendidikan madrasah.
Dengan integrasi 8 Dimensi Profil Lulusan dan Panca Cinta, pembelajaran Pancasila menjadi sarana membentuk generasi yang beriman teguh, berakhlak mulia, berpikir kritis, dan siap menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
📥 Unduh Perangkat Lengkap di bawah ini:
- Capaian Pembelajaran (Unduh)
- Alur Tujuan Pembelajaran (Unduh)
- Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (Unduh)
- Program Tahunan (Unduh)
- Program Semester (Unduh)
- Jurnal Harian (Unduh)
- Buku Sumber (Unduh)
- Lembar Kerja Peserta Didik (Unduh)
- Modul Ajar (Unduh)
- Panca Cinta (Unduh)
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar
0Komentar