Admin - Informatika di madrasah bukan sekadar belajar menggunakan komputer atau gawai, tetapi merupakan proses pendidikan untuk menumbuhkan cara berpikir logis, kritis, dan bertanggung jawab dalam menghadapi dunia digital. Melalui Informatika, peserta didik belajar memahami teknologi sebagai alat, bukan tujuan, serta menggunakannya untuk kemaslahatan.
Pembelajaran Informatika menjadi ruang pembentukan nalar komputasional, literasi digital, dan etika bermedia, sehingga peserta didik tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga bijak, beradab, dan berkarakter Islami.
Melalui pendekatan Deep Learning, pembelajaran Informatika diarahkan agar peserta didik tidak sekadar mengikuti langkah teknis, tetapi mampu memahami konsep, memecahkan masalah nyata, dan merefleksikan dampak penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Informatika Fase D Kelas 7 berperan penting dalam membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir sistematis, kesadaran digital, serta tanggung jawab sebagai warga dunia maya (digital citizen).
Penyusunan perangkat pembelajaran ini berpijak pada Surat Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 046/H/KR/2025 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, diperkaya dengan nilai-nilai Panca Cinta Kurikulum Berbasis Cinta, serta berorientasi pada 8 Dimensi Profil Lulusan, agar pembelajaran menjadi reflektif, kontekstual, dan bernilai karakter.
Konsep Deep Learning dalam Pembelajaran PJOK
Pendekatan Deep Learning dalam Informatika menuntun peserta didik untuk berpikir sebelum mengklik, menalar sebelum membagikan, dan menganalisis sebelum menyimpulkan.
Peserta didik tidak hanya mempelajari cara menggunakan teknologi, tetapi memahami logika di balik sistem digital, memecahkan masalah dengan pendekatan komputasional, serta menyadari dampak etis dan sosial dari teknologi.
Pembelajaran diarahkan agar peserta didik mampu:
- Menerapkan berpikir komputasional dalam menyelesaikan masalah sederhana.
- Mengelola dan memaknai data berstruktur dalam kehidupan sehari-hari.
- Menggunakan teknologi digital secara kritis, aman, dan bertanggung jawab.
- Menunjukkan etika, empati, dan kesadaran diri dalam ruang digital.
Guru berperan sebagai fasilitator nalar digital dan pembimbing etika teknologi, sehingga ruang TIK menjadi laboratorium logika, literasi, dan karakter.
Elaborasi Capaian Pembelajaran (CP) Informatika Fase D
1. Berpikir Komputasional: Menyusun Logika untuk Memecahkan Masalah
Peserta didik menerapkan berpikir komputasional untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun persoalan komputasi sederhana. Mereka memahami konsep data berstruktur, lembar kerja pengolah data, serta mampu menuliskan langkah-langkah solusi dalam bentuk pseudocode sederhana.
- Mengelompokkan data sederhana (jadwal, nilai, atau kebiasaan harian).
- Menggunakan lembar kerja (spreadsheet) untuk mengolah data kecil.
- Menyusun pseudocode: “Langkah Membuat Teh” atau “Prosedur Masuk Kelas.”
Melalui Deep Learning, peserta didik belajar bahwa logika yang tertata memudahkan kehidupan dan melatih kedisiplinan berpikir.
2. Literasi Digital: Menjadi Pengguna Digital yang Cerdas dan Beradab
Peserta didik memahami cara kerja mesin pencari, kualitas dan kredibilitas informasi digital, serta mampu membedakan fakta, opini, dan hoaks. Mereka mengenal ekosistem media digital dan ruang publik virtual.
Kegiatan pembelajaran:
- Praktik pencarian informasi dengan kata kunci efektif.
- Analisis berita digital: “Fakta atau Hoaks?”
- Diskusi reflektif: “Etika Berkomentar di Media Sosial.”
Pembelajaran ini menumbuhkan nalar kritis, empati, dan tanggung jawab sosial di dunia digital.
3. Pemanfaatan Perangkat Digital: Teknologi sebagai Alat Berkarya
Peserta didik memahami penggunaan perangkat pengolah dokumen, lembar kerja, dan presentasi untuk produksi dan diseminasi konten. Mereka mengenal komponen komputer, fungsi, serta cara kerjanya, termasuk konsep konektivitas jaringan lokal dan internet.
Kegiatan pembelajaran:
- Membuat dokumen sederhana dan presentasi edukatif.
- Mengenal perangkat keras dan lunak komputer.
- Simulasi koneksi jaringan kabel dan nirkabel.
Peserta didik belajar bahwa teknologi adalah sarana berkarya dan berkontribusi, bukan sekadar hiburan.
4. Keamanan dan Etika Digital: Menjaga Diri di Dunia Maya
Peserta didik memahami pentingnya menjaga rekam jejak digital, membuat kata sandi yang aman, melindungi data pribadi, serta mengenali risiko perundungan digital dan malware. Mereka belajar memilah informasi privat dan publik serta menerapkan mindfulness digital.
Kegiatan pembelajaran:
- Simulasi pembuatan kata sandi aman.
- Studi kasus: “Jejak Digital dan Masa Depan.”
- Praktik perlindungan perangkat dari malware sederhana.
Pembelajaran ini menegaskan bahwa keamanan digital adalah bagian dari menjaga diri dan martabat.
Integrasi Panca Cinta dalam Pembelajaran Informatika
Perangkat pembelajaran ini diperkaya dengan Panca Cinta — lima pilar Kurikulum Berbasis Cinta yang menjadi ciri khas madrasah berkarakter dimensi profil lulusan.
1. Cinta Allah Swt. dan Rasul-Nya
Peserta didik diajak menggunakan teknologi secara bertanggung jawab sebagai bentuk amanah dan akhlak.
2. Cinta Ilmu
Informatika menumbuhkan semangat berpikir logis, sistematis, dan terus belajar.
3. Cinta Lingkungan
Pemanfaatan teknologi diarahkan untuk solusi ramah lingkungan dan efisiensi sumber daya.
4. Cinta Diri dan Sesama Manusia
Etika digital, empati, dan anti-perundungan menjadi bagian penting pembelajaran.
5. Cinta Tanah Air
Literasi digital menjadi bekal membangun generasi yang cerdas, kritis, dan berdaya saing global.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
- Menjadi pedoman guru dalam merancang pembelajaran Informatika yang logis, etis, dan kontekstual.
- Membentuk peserta didik yang berpikir komputasional dan bijak bermedia.
- Mengembangkan 8 Dimensi Profil Lulusan: keimanan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kewargaan, kesehatan mental digital, dan komunikasi.
Manfaat:
- Guru memiliki perangkat ajar Informatika yang aplikatif dan reflektif.
- Peserta didik siap menghadapi dunia digital dengan nalar dan akhlak.
- Madrasah menjadi pusat literasi digital yang aman dan berkarakter.
Kesimpulan
Perangkat Pembelajaran Deep Learning Informatika Fase D Kelas 7 dirancang untuk menumbuhkan nalar komputasional, literasi digital, dan kesadaran etis dalam satu kesatuan pembelajaran.
Dengan integrasi Panca Cinta dan 8 Dimensi Profil Lulusan, pembelajaran Informatika tidak hanya melahirkan peserta didik yang mahir teknologi, tetapi juga cerdas, bijak, dan bertanggung jawab sebagai hamba Allah dan warga digital.
📥 Unduh Perangkat Lengkap di bawah ini:
- Capaian Pembelajaran (Unduh)
- Lembar Kerja Peserta Didik (Unduh)
- Panca Cinta (Unduh)
Semoga bermanfaat.


Posting Komentar
0Komentar