Admin - Dalam era transformasi pendidikan saat ini, madrasah dituntut tidak hanya mencetak peserta didik yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia, berkarakter Qur’ani, dan memiliki semangat cinta terhadap ilmu, lingkungan, sesama, serta tanah air.
Salah satu langkah strategis menuju tujuan tersebut adalah melalui pengembangan perangkat pembelajaran berbasis deep learning — pembelajaran mendalam yang menekankan pemahaman, penghayatan, dan penerapan nilai-nilai dalam kehidupan nyata.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Fase D Kelas 9 memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai spiritual, moral, dan sosial melalui refleksi perjalanan panjang peradaban Islam. Pembelajaran SKI tidak sekadar mengenalkan kronologi sejarah, tetapi juga menumbuhkan kesadaran historis dan moral, sehingga peserta didik mampu meneladani nilai-nilai perjuangan tokoh Islam dalam menghadapi tantangan zaman.
Oleh karena itu, penyusunan perangkat pembelajaran ini berpijak pada KMA 450 Tahun 2024, diperkaya dengan nilai-nilai Panca Cinta Kurikulum Berbasis Cinta, serta berorientasi pada 8 Dimensi Profil Lulusan, agar pembelajaran menjadi bermakna, reflektif, dan transformatif.
Konsep Deep Learning dalam Pembelajaran SKI
Pendekatan Deep Learning dalam SKI menekankan proses berpikir reflektif dan analitis. Peserta didik tidak hanya menghafal nama tokoh atau tahun kejadian, tetapi diajak memahami hikmah, nilai, dan relevansi sejarah terhadap kehidupan masa kini dan masa depan.
Pembelajaran diarahkan agar siswa:
- Menelusuri jejak peradaban Islam sebagai sumber inspirasi spiritual, moral, dan ilmiah.
- Menganalisis faktor penyebab kejayaan dan kemunduran umat Islam secara kritis.
- Menumbuhkan semangat berinovasi dan mencintai ilmu seperti para ulama dan ilmuwan terdahulu.
- Meneladani nilai-nilai kepemimpinan, keadilan, toleransi, dan nasionalisme dari sejarah Islam klasik hingga Islam Nusantara.
Guru berperan sebagai fasilitator sejarah hidup, yang menuntun peserta didik menemukan relevansi masa lalu dengan konteks kekinian, sehingga pembelajaran sejarah tidak terasa kering, tetapi hidup dan menyentuh hati.
Elaborasi Capaian Pembelajaran (CP) SKI Fase D
1. Periode Rasulullah Saw.: Dakwah Sebagai Rahmat bagi Alam Semesta
Peserta didik memahami misi dan strategi dakwah Rasulullah Saw. di Mekah dan Madinah sebagai wujud kasih sayang universal.
Pembelajaran diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa Islam datang membawa rahmat, bukan konflik, serta menginspirasi penerapan ukhuwah Islamiyah dalam kebhinekaan.
Melalui proyek pembelajaran, peserta didik dapat:
- Menganalisis strategi komunikasi Rasulullah dalam menyampaikan kebenaran secara damai.
- Meneladani kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang Nabi dalam kehidupan sosial.
- Mengaitkan semangat dakwah Nabi dengan praktik toleransi di lingkungan madrasah.
Pendekatan ini memperkuat dimensi keimanan, komunikasi, dan kewargaan dalam Profil Lulusan.
2. Periode Khulafaurasyidin: Keteladanan dalam Kepemimpinan dan Musyawarah
Pada elemen ini, peserta didik diajak memahami berbagai peristiwa di masa Khulafaurasyidin — mulai dari sistem pemerintahan, musyawarah, hingga penegakan keadilan.
Nilai-nilai kepemimpinan yang jujur, sederhana, dan amanah menjadi inspirasi dalam kehidupan demokratis modern.
Kegiatan pembelajaran dapat berupa:
- Simulasi sidang musyawarah ala Khulafaurasyidin.
- Kajian tokoh Umar bin Khattab dalam menegakkan keadilan sosial.
- Proyek sosial bertema “Pemimpin Adil di Lingkunganku”.
Integrasi deep learning menjadikan peserta didik bukan sekadar menghafal sejarah, tetapi meneladani moral kepemimpinan dan memperkuat dimensi kolaborasi, penalaran kritis, dan kemandirian.
3. Periode Klasik: Kejayaan Ilmu dan Peradaban Islam
Pembelajaran dapat dikembangkan melalui:
- Peta konsep kontribusi ilmuwan Islam terhadap ilmu modern.
- Proyek mini “Inovasi dari Sejarah Islam”.
- Diskusi reflektif tentang nilai keadilan dan demokrasi Umar bin Abdul Aziz dalam konteks kepemimpinan masa kini.
Pendekatan ini menumbuhkan dimensi kreativitas, penalaran kritis, dan keimanan melalui penghayatan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah.
4. Periode Pertengahan: Kepahlawanan dan Toleransi dalam Keberagaman
Aktivitas pembelajaran dapat meliputi:
- Studi biografi Shalahuddin dan nilai perjuangannya.
- Drama sejarah bertema “Pahlawan yang Toleran”.
- Diskusi nilai multikultural dalam Islam.
Melalui integrasi Panca Cinta (terutama Cinta Diri dan Sesama Manusia serta Cinta Tanah Air), peserta didik belajar menghargai keberagaman dan memperkuat dimensi kewargaan, komunikasi, dan kesehatan sosial-emosional.
5. Periode Islam di Nusantara: Islam, Budaya, dan Nasionalisme
Kegiatan pembelajaran:
- Penelusuran digital jejak dakwah Wali Sanga di daerah masing-masing.
- Karya tulis reflektif “Islam Rahmatan di Bumi Nusantara”.
- Kolaborasi kegiatan sosial dalam rangka Hari Santri atau Hari Pahlawan.
Integrasi Cinta Tanah Air, Cinta Ilmu, dan Cinta Lingkungan memperkuat dimensi kewargaan, keimanan, kolaborasi, dan kemandirian, menjadikan pembelajaran SKI sebagai sarana menumbuhkan jati diri kebangsaan yang berakar pada nilai Islam.
Integrasi Panca Cinta dalam Pembelajaran Fikih
Perangkat pembelajaran ini diperkaya dengan Panca Cinta — lima pilar kurikulum berbasis cinta yang menjadi ciri khas pendidikan madrasah berkarakter rahmatan lil ‘alamin. Pendekatan ini menguatkan aspek spiritual, intelektual, sosial, dan kebangsaan melalui pembelajaran sejarah Islam yang kontekstual dan inspiratif.
1. Cinta Allah Swt. dan Rasul-Nya
Pembelajaran SKI diarahkan agar peserta didik menumbuhkan kecintaan kepada Allah Swt. dan Rasulullah saw. melalui penghayatan sejarah perjuangan Islam. Setiap peristiwa sejarah dihadirkan bukan sekadar kronologi, tetapi juga refleksi atas kasih sayang dan petunjuk Allah kepada umat manusia.
Aktivitas pembelajaran dapat berupa:
- Tadabbur ayat dan hadis tentang perjuangan dan keteladanan para nabi dan sahabat.
- Kajian kisah Rasulullah saw. dalam membangun masyarakat madani.
- Refleksi nilai spiritual dari peristiwa hijrah, dakwah, dan perjuangan Islam di berbagai masa.
Melalui kegiatan ini, peserta didik memahami bahwa sejarah Islam bukan sekadar cerita masa lalu, tetapi jejak cinta dan rahmat Allah Swt. bagi seluruh alam.
2. Cinta Ilmu
SKI menumbuhkan semangat menuntut ilmu dengan menggali warisan intelektual Islam dari berbagai periode. Peserta didik mengenal tokoh-tokoh ulama, ilmuwan, dan pemimpin Islam yang berkontribusi besar bagi peradaban dunia.
Kegiatan pembelajaran yang relevan:
- Proyek riset tokoh Islam klasik dan modern.
- Kajian tentang pusat-pusat keilmuan Islam seperti Baghdad, Andalusia, dan Kairo.
- Diskusi reflektif tentang pentingnya etika keilmuan dalam Islam.
Dengan begitu, peserta didik tidak hanya mengenal sejarah kejayaan Islam, tetapi juga meneladani semangat belajar dan berpikir kritis yang menjadi fondasinya.
3. Cinta Lingkungan
Sejarah Islam sarat dengan teladan kepedulian terhadap alam. Banyak tokoh dan peradaban Islam yang mencontohkan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan.
Contoh kegiatan:
- Kajian kisah peradaban Islam yang ramah lingkungan, seperti sistem irigasi di Andalusia atau pengelolaan air di Damaskus.
- Proyek “Madrasah Hijau” yang mengintegrasikan nilai Islam dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
- Refleksi nilai-nilai Islam tentang ‘adl (keadilan) dan amanah dalam menjaga ciptaan Allah.
Melalui pembelajaran ini, peserta didik menyadari bahwa mencintai lingkungan adalah bagian dari amanah keislaman dan warisan peradaban Islam yang agung.
4. Cinta Diri dan Sesama Manusia
Pembelajaran SKI mengajarkan keseimbangan antara cinta diri (harga diri dan tanggung jawab pribadi) dengan cinta kepada sesama (solidaritas dan empati sosial). Sejarah Islam penuh dengan teladan tokoh-tokoh yang berjuang demi kemanusiaan dan keadilan.
Contoh kegiatan:
- Studi kasus peristiwa sosial dalam sejarah Islam, seperti Piagam Madinah dan kebijakan Umar bin Khattab tentang kesejahteraan rakyat.
- Drama atau simulasi peristiwa sejarah yang menumbuhkan nilai empati dan keadilan sosial.
- Kegiatan berbagi dan gotong royong sebagai penguatan nilai solidaritas.
Dengan demikian, madrasah menjadi tempat pembentukan karakter berkeadaban — di mana cinta diri diwujudkan dalam integritas, dan cinta sesama diwujudkan dalam kepedulian sosial.
5. Cinta Tanah Air
SKI mengajarkan bahwa cinta tanah air merupakan bagian dari iman (hubbul wathan minal iman). Melalui kisah perjuangan para tokoh Islam di Nusantara dan dunia, peserta didik memahami pentingnya peran umat Islam dalam menjaga persatuan, kemerdekaan, dan kemaslahatan bangsa.
Kegiatan pembelajaran dapat berupa:
- Kajian sejarah dakwah Wali Songo dan kontribusi ulama dalam perjuangan kemerdekaan.
- Ziarah sejarah ke situs-situs peninggalan Islam di Indonesia.
- Kegiatan reflektif atau proyek sosial bertema “Cinta Tanah Air dalam Sejarah Islam.”
Dengan pembelajaran ini, peserta didik tumbuh menjadi generasi yang religius, berilmu, dan memiliki semangat kebangsaan yang kuat.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
- Menjadi pedoman komprehensif bagi guru dalam merancang pembelajaran reflektif dan inspiratif.
- Menanamkan nilai-nilai sejarah Islam yang membentuk karakter spiritual dan sosial.
- Mengembangkan 8 Dimensi Profil Lulusan: keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
Manfaat:
- Guru memiliki perangkat ajar terarah dan bernuansa nilai.
- Peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang kontekstual dan bernilai spiritual.
- Madrasah memperkuat jati dirinya sebagai lembaga pembentuk generasi cinta sejarah, cinta ilmu, dan cinta tanah air.
Kesimpulan
Perangkat Pembelajaran Deep Learning Sejarah Kebudayaan Islam Fase D Kelas 9 ini menjadi wadah penguatan karakter dan spiritualitas peserta didik melalui refleksi sejarah Islam yang bermakna.
Dengan berpijak pada 8 Dimensi Profil Lulusan — Keimanan, Kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan, dan Komunikasi — pembelajaran SKI di madrasah diharapkan melahirkan generasi yang beriman, cerdas sejarah, berkarakter toleran, dan berjiwa kebangsaan.
📥 Unduh Perangkat Lengkap di bawah ini:
- Capaian Pembelajaran (Unduh)
- Alur Tujuan Pembelajaran (Unduh)
- Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (Unduh)
- Program Tahunan (Unduh)
- Program Semester (Unduh)
- Jurnal Harian (Unduh)
- Buku Sumber (Unduh)
- Lembar Kerja Peserta Didik (Unduh)
- Modul Ajar (Unduh)
- Panca Cinta (Unduh)
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar
0Komentar