Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Sesuai Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 032/H/KR/2024 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
Rasional
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah disiplin ilmu yang mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara kritis, kreatif, dan komunikatif baik lisan maupun tertulis dalam berbagai konteks kehidupan. Mata pelajaran ini juga diharapkan membantu peserta didik mengaplikasikan keterampilan berbahasa dalam berbagai tujuan dan konteks kehidupan.
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi kemampuan dan praktik sosial yang digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang menguatkan kemampuan literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia.
Pendekatan utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Pendekatan ini memiliki empat tahapan, yaitu penjelasan (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan pendekatan lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Rasional sebagaimana diuraikan di atas diilustrasikan pada gambar berikut ini.
Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia bermaksud membentuk peserta didik yang memiliki karakter sesuai profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; bernalar kritis; mandiri; kreatif; bergotong royong; dan berkebinekaan global.
Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan:
1. kemampuan berkomunikasi secara efektif dan santun;
2. sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia;
3. kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio dan audiovisual) untuk berbagai tujuan dan konteks;
4. kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar) dalam belajar dan bekerja;
5. kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab;
6. pemahaman tentang kaidah tata bahasa, kosakata, sastra, dan budaya Indonesia;
7. kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
8. kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia.
Karakteristik
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif).
Kemampuan reseptif dan produktif dikembangkan saling berkaitan. Keterkaitan ini dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan gambaran sebagai berikut: (1) peserta didik perlu dilibatkan dalam interaksi verbal (percakapan dan diskusi) yang didasarkan pada pemahamannya tentang teks, mengapresiasi estetika teks dan nilai budayanya, serta proses mencipta teks; (2) peserta didik juga perlu diberi kesempatan untuk membaca teks dalam beragam format (atau yang dikenal dengan teks multimodal (teks tertulis, teks audio, teks audiovisual, teks digital, dan teks kinestetik) serta beragam konten dan genre; dan (3) peserta didik memiliki pengetahuan tentang tata bahasa bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta cara penggunaannya yang efektif untuk mendukung kompetensi berbahasa.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Pendekatan pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu:
1. penjelasan (explaining, building the context), guru menyampaikan tujuan dan konteks genre agar peserta didik dapat mengaitkan genre tersebut dengan kehidupan sehari-hari;
2. pemodelan (modeling), guru memodelkan cara menganalisis dan menanggapi sampel teks genre terkait;
3. pembimbingan (joint construction), peserta didik berlatih mengenali fungsi dan menganalisis teks dengan bimbingan guru;
4. pemandirian (independent construction), peserta didik mengonstruksi teks secara mandiri dalam pengawasan guru.
Pendekatan pembelajaran ini disertai dengan kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
Elemen dan deskripsi elemen mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
|
Elemen |
Deskripsi |
|
Kemampuan
peserta didik menerima, memahami informasi yang didengar, dan menyiapkan
tanggapan secara relevan untuk memberikan apresiasi kepada mitra tutur.
Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan,
mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi tuturan bahasa, memaknainya,
dan/atau menyiapkan tanggapan terhadap mitra tutur. Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa,
sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi. |
|
|
Membaca
dan Memirsa |
Membaca
merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai, menginterpretasi,
dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan potensi. Memirsa merupakan kemampuan untuk
memahami, memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian visual dan/atau
audiovisual sesuai tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan potensi peserta didik. Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam membaca dan memirsa di antaranya kepekaan terhadap fonem,
huruf, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi. |
|
Berbicara
dan Mempresentasikan |
Berbicara
merupakan kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam
bentuk lisan. Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan atau
tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan
perasaan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif melalui beragam media
(visual, digital, audio, dan audiovisual). Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan di antaranya kepekaan
terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata
bahasa), makna, dan metakognisi. |
|
Kemampuan
menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk tulis secara
fasih, akurat, bertanggung jawab, dan sesuai konteks. Komponenkomponen yang
dapat dikembangkan dalam menulis di antaranya menerapkan penggunaan ejaan,
kata, kalimat, dan paragraf, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi dalam beragam tipe teks. |
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis. Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang beragam dan karya sastra. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang dipaparkan; Peserta didik menulis berbagai teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan menuliskan tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik mengembangkan kompetensi diri melalui pajanan berbagai teks untuk penguatan karakter.
Capaian Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
|
Elemen |
Deskripsi |
|
Menyimak |
Peserta
didik mampu menganalisis dan memaknai informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang tepat dari berbagai tipe teks
audio visual dan aural dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari
topik aktual yang didengar. |
|
Membaca
dan Memirsa |
Peserta
didik mampu memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang
tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu menginterpretasikan informasi untuk
mengungkapkan kepedulian dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan
audiovisual. Peserta didik mampu menggunakan sumber informasi lain untuk
menilai akurasi (ketepatan) dan kualitas data serta membandingkan informasi
pada teks; mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca
dan dipirsa. |
|
Berbicara
dan Mempresentasikan |
Peserta
didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk
tujuan pengajuan usul, pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan
dalam bentuk monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik
mampu menggunakan dan memaknai kosakata baru yang memiliki makna denotatif,
konotatif, dan kiasan untuk berbicara dan menyajikan gagasannya. Peserta
didik mampu menggunakan ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam
berkomunikasi. Peserta didik mampu berdiskusi secara aktif, kontributif,
efektif, dan santun. Peserta didik mampu menuturkan dan menyajikan ungkapan
kepedulian dalam bentuk teks nonfiksi dan fiksi multimodal yang netral, ramah
gender, dan/atau ramah keberagaman. Peserta didik mampu mengungkapkan dan
mempresentasikan berbagai topik aktual secara kritis. |
|
Menulis |
Peserta
didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu
menuliskan hasil penelitian menggunakan metodologi sederhana dengan mengutip
sumber rujukan secara etis. Peserta didik mampu menyampaikan ungkapan rasa
kepedulian dan pendapat pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan
secara tertulis dalam teks multimodal yang disajikan melalui media cetak,
elektronik, dan/atau digital. Peserta didik mampu menggunakan dan
mengembangkan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan
kiasan untuk menulis. Peserta didik mampu menyampaikan tulisan berdasarkan
fakta, pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk karya
sastra dengan penggunaan kosakata secara kreatif. |
Baca Juga:
Capaian Pembelajaran Mapel Pendidikan Pancasila Fase D
Capaian Pembelajaran Mapel Bahasa Indonesia Fase D
Capaian Pembelajaran Mapel Matematika Fase D
Capaian Pembelajaran Mapel Ilmu Pengetahuan Alam Fase D
Capaian Pembelajaran Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial Fase D
Capaian Pembelajaran Mapel Bahasa Inggris Fase D
Capaian Pembelajaran Mapel Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Fase D
Capaian Pembelajaran Mapel Informatika Fase D
Capaian Pembelajaran Mapel Seni Musik Fase D
Capaian Pembelajaran Mapel Seni Rupa Fase D

Posting Komentar
0Komentar