Capaian Pembelajaran Matematika Sesuai Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 046/H/KR/2025 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
Rasional
Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis yang mendasari perkembangan teknologi modern dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Matematika berkontribusi terhadap pengembangan dan pemahaman dalam berbagai disiplin ilmu dan menjadi landasan bagi banyak inovasi saat ini maupun memberikan solusi masa depan. Matematika dipelajari bukan hanya untuk dipahami, tetapi juga berperan sebagai alat untuk membangun pemahaman, melatih cara berpikir, dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan. Belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan murid dalam berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar murid memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan ketidakpastian, dan bersifat kompetitif.
Mata pelajaran Matematika membekali murid dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan serta kapasitas untuk berpikir logis, kritis, dan analitis sehingga mereka belajar bernalar secara bertahap untuk memahami konsep, prinsip, dan solusi dalam matematika. Proses ini juga membentuk sikap positif terhadap matematika dan menumbuhkan nilai-nilai seperti kemandirian, ketekunan, ketelitian, rasionalitas, serta kreativitas.
Dengan demikian, mata pelajaran matematika relevan dan berkontribusi dalam mewujudkan delapan dimensi profil lulusan, di antaranya untuk mengembangkan kompetensi penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, dan komunikasi murid. Materi pembelajaran pada mata pelajaran Matematika di setiap jenjang pendidikan dikemas melalui elemen, domain atau bidang kajian Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, serta Analisis Data dan Peluang.
Tujuan
Mata pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali murid agar dapat:
1. memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematis (pemahaman matematis dan kecakapan prosedural);
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika (penalaran dan pembuktian matematis);
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan masalah matematis);
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi ke dalam simbol atau model matematis (komunikasi dan representasi matematis);
5. mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi matematis); dan
6. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah (disposisi matematis).
Karakteristik
Mata pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten dan lima elemen proses.
1. Elemen konten dalam mata pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami peserta didik. Pemahaman matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal.
Elemen dan deskripsi elemen konten mata pelajaran Matematika adalah sebagai berikut.
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Bilangan |
Bidang
kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai simbol bilangan, konsep
bilangan, operasi hitung bilangan, dan relasi antara berbagai operasi hitung
bilangan dalam sub-elemen representasi visual, sifat urutan, dan operasi. |
Aljabar |
Bidang
kajian Aljabar membahas tentang aljabar non-formal dalam bentuk simbol gambar
sampai dengan aljabar formal dalam bentuk simbol huruf yang mewakili bilangan
tertentu dalam sub-elemen persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan pola
bilangan, serta rasio dan proporsi. |
Pengukuran |
Bidang
kajian Pengukuran membahas tentang besaran-besaran pengukuran, cara mengukur
besaran tertentu, dan membuktikan prinsip atau teorema terkait besaran
tertentu dalam sub-elemen pengukuran besaran geometris dan non-geometris. |
Geometri |
Bidang
kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk bangun datar dan bangun
ruang serta ciri-cirinya dalam sub-elemen geometri datar dan geometri ruang. |
Analisis
Data dan Peluang |
Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam berbagai bentuk representasi, dan analisis data kuantitatif terkait pemusatan dan penyebaran data serta peluang munculnya suatu data atau kejadian tertentu dalam sub-elemen data dan representasinya, serta ketidakpastian dan peluang. |
2. Elemen proses dalam mata pelajaran Matematika, terkait dengan pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk mengkonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa aktivitas mental yang membentuk alur berpikir dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan matematika berikut.
Elemen |
Deskripsi |
Penalaran
dan Pembuktian Matematis |
Penalaran terkait dengan proses penggunaan
pola hubungan dalam menganalisis situasi untuk menyusun serta menyelidiki
praduga. Pembuktian matematis terkait proses membuktikan kebenaran
suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu. |
Pemecahan
Masalah Matematis |
Pemecahan masalah matematis
terkait dengan proses penyelesaian masalah matematis atau masalah sehari-hari
dengan cara menerapkan dan mengadaptasi berbagai strategi yang efektif.
Proses ini juga mencakup konstruksi dan rekonstruksi pemahaman matematika
melalui pemecahan masalah. |
Komunikasi matematis terkait dengan
pembentukan alur pemahaman materi pembelajaran matematika melalui cara
mengomunikasikan pemikiran matematis menggunakan bahasa matematis yang tepat.
Komunikasi matematis juga mencakup proses menganalisis dan mengevaluasi
pemikiran matematis orang lain. |
|
Representasi
Matematis |
Representasi matematis terkait dengan
proses membuat dan menggunakan simbol, tabel, diagram, atau bentuk lain untuk
mengomunikasikan gagasan dan pemodelan matematika. Proses ini juga mencakup
fleksibilitas dalam mengubah dari satu bentuk representasi ke bentuk
representasi lainnya, dan memilih representasi yang paling sesuai untuk
memecahkan masalah. |
Koneksi
Matematis |
Koneksi matematis terkait dengan
proses mengaitkan antara materi pembelajaran matematika pada suatu bidang
kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan. |
Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase D, murid memiliki kemampuan sebagai berikut:
4.1. |
Bilangan |
|
Membaca, menulis, dan membandingkan bilangan
bulat, bilangan rasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat bulat dan
akar, bilangan dalam notasi ilmiah; menerapkan operasi aritmatika pada
bilangan real, dan memberikan estimasi/perkiraan dalam menyelesaikan masalah
(termasuk berkaitan dengan literasi finansial). Murid dapat menggunakan rasio (skala, proporsi,
dan laju perubahan) dalam penyelesaian masalah. |
4.2. |
Aljabar |
|
Mengenali, memprediksi dan menggeneralisasi pola
dalam bentuk susunan benda dan bilangan; Menyatakan suatu situasi ke dalam
bentuk aljabar; menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan
distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. Murid dapat memahami relasi dan fungsi (domain,
kodomain, range) serta menyajikannya dalam bentuk diagram panah, tabel,
himpunan pasangan berurutan, dan grafik; membedakan beberapa fungsi non
linear dari fungsi linear secara grafik; menyelesaikan persamaan dan
pertidaksamaan linear satu variabel; menyajikan, menganalisis, dan
menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan linear;
serta menyelesaikan sistem persaman linear dua variabel melalui beberapa cara
untuk penyelesaian masalah. |
4.3. |
Pengukuran |
|
Menentukan keliling, luas, panjang busur, sudut
dan luas juring lingkaran, serta menyelesaikan masalah yang terkait;
menjelaskan cara untuk menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang
(prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) dan menyelesaikan masalah yang
terkait; dan menjelaskan pengaruh perubahan secara proporsional dari bangun
datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang, besar sudut, luas, dan/atau
volume. |
4.4. |
Geometri |
|
Membuat jaring-jaring bangun ruang (prisma,
tabung, limas dan kerucut) dan membuat bangun ruang dari jaring-jaringnya. Murid dapat menggunakan hubungan antar-sudut
yang terbentuk oleh dua garis yang berpotongan, dan oleh dua garis sejajar
yang dipotong sebuah garis transversal untuk menyelesaikan masalah (termasuk
menentukan jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga, menentukan besar sudut
yang belum diketahui pada sebuah segitiga); menjelaskan sifat-sifat
kekongruenan dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat, dan menggunakannya
untuk menyelesaikan masalah; menunjukkan kebenaran teorema Pythagoras dan
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah (termasuk pengenalan bilangan
irasional dan jarak antara dua titik pada bidang koordinat Kartesius). Murid dapat melakukan transformasi tunggal
(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan bangun datar
pada bidang koordinat Kartesius dan menggunakannya untuk menyelesaikan
masalah. |
4.5. |
Analisis Data dan Peluang |
|
Merumuskan pertanyaan, mengumpulkan, menyajikan,
dan menganalisis data untuk menjawab pertanyaan dari situasi atau masalah; menggunakan
diagram batang dan diagram lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi
data; mengambil sampel yang mewakili suatu populasi untuk mendapatkan data
yang terkait dengan diri dan lingkungan mereka; menentukan dan menafsirkan
rerata (mean), median, modus, dan jangkauan (range) dari data tersebut untuk
menyelesaikan masalah (termasuk membandingkan suatu data terhadap
kelompoknya, membandingkan dua kelompok data, memprediksi, membuat
keputusan); menyelidiki kemungkinan adanya perubahan pengukuran pusat
tersebut akibat perubahan data. Murid dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang dan frekuensi relatif untuk menentukan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana (semua hasil percobaan dapat muncul secara merata). |
Posting Komentar
0Komentar