Capaian Pembelajaran Seni Tari Sesuai Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 032/H/KR/2024 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Rasional
Seni merupakan respons, ekspresi, dan apresiasi manusia terhadap berbagai fenomena kehidupan, di dalam diri dan di luar diri seseorang (budaya, sejarah, alam, lingkungan), yang diekspresikan melalui media (tari, musik, rupa, lakon/teater). Belajar dengan seni mengajak manusia untuk mengamati, mengalami, merasakan, mengekspresikan keindahan, berpikir serta bekerja artistik. Belajar tentang seni membentuk manusia menjadi kreatif, memiliki apresiasi estetis, menghargai kebinekaan global, dan sejahtera secara psikologis. Belajar melalui seni berdampak pada kehidupan dengan pembelajaran yang berkesinambungan. Oleh karenanya, pembelajaran seni dapat dilakukan melalui pendekatan belajar dengan seni, belajar tentang seni, dan belajar melalui seni agar dapat memberikan pengalaman yang berkesan.
Pembelajaran seni tari merupakan aktivitas belajar yang menampilkan karya seni estetis, artistik, dan kreatif yang berakar pada norma, nilai, perilaku, dan produk seni budaya bangsa. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik memahami seni dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta berperan dalam perkembangan sejarah peradaban dan kebudayaan. Pada setiap fase, dari Fase A sampai Fase F dapat mengembangkan kesadaran seni dan keindahan dalam arti umum, baik dalam domain konsepsi, apresiasi, kreasi, penyajian, maupun tujuan-tujuan psikologis-edukatif yang tertuang dalam setiap elemen di capaian pembelajaran untuk pengembangan kepribadian peserta didik secara positif. Pembelajaran seni tari di sekolah tidak dimaksudkan untuk menjadikan peserta didik menjadi pelaku seni atau seniman, namun menitik beratkan pada sikap dan perilaku kreatif, etis, dan estetis. Kegiatan mengapresiasi merupakan langkah awal menumbuhkan kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri menggunakan tubuh dan media lainnya sebagai alat komunikasi dengan memperhatikan unsur keindahan sesuai norma yang berlaku di masyarakat.
Seni tari juga memberikan kontribusi perkembangan keterampilan abad ke-21 terkait dengan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, inovatif, dan kolaboratif yang mencerminkan profil pelajar pancasila, yang meliputi: 1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia; 2) mandiri; 3) bernalar kritis; 4) kreatif; 5) gotong royong; dan 6) berkebinekaan global, dengan harapan peserta didik dapat memahami, mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dirinya sendiri sesuai dengan konteks budayanya.
Tujuan
Mata pelajaran Seni Tari bertujuan agar peserta didik mampu:
1. meningkatkan multi kecerdasan, khususnya kinestetik sebagai ungkapan ekspresi, gagasan, perasaan, kreativitas, dan imajinasi estetis dan artistik, kehalusan budi dalam mengontrol dan mengatur tubuh dengan percaya diri;
2. mengolah tubuh mengembangkan fleksibilitas, keseimbangan, dan kesadaran diri yang mengasah kreativitas dan imajinasi yang diungkapkan melalui komunikasi gerak tari yang indah dan artistik;
3. meningkatkan kepekaan rasa dan nilai estetis, seni, dan budaya tari dalam konteks masa lalu, masa kini, dan masa mendatang;
4. memahami sejarah tari tradisi dari berbagai sumber dan aktivitas seni yang bermakna, pembentukan identitas bangsa, penghargaan dalam keberagaman dan pelestarian budaya Indonesia;
5. mengembangkan tari tradisi Indonesia dan menyebarluaskannya sebagai usaha interaksi sosial dan komunikasi antarbudaya dalam konteks global; dan
6. mengembangkan diri dalam berpikir kritis, berkolaborasi, berinovasi, dan menguasai teknologi.
Karakteristik
Pembelajaran seni tari berbasis kecerdasan kinestetik dengan norma budaya dan pola pikir masyarakat. Peserta didik dapat meningkatkan kreativitas dan apresiasi berkarya seni dan memaknai fenomena kehidupan keseharian.
Pendekatan yang digunakan berupa elemen-elemen yang saling berkaitan mengamati, merefleksikan, berpikir dan bekerja artistik, menciptakan, dan berdampak. Elemen tersebut dapat memberikan pengalaman bagi dirinya dan orang lain. Elemen disusun pada setiap capaian pembelajaran merupakan sebuah proses dan siklus berkesinambungan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa, elemen-elemen pada capaian pembelajaran merupakan sebuah siklus dalam proses pembelajaran, bukan sebagai tahapan sehingga tidak harus berurutan.
Elemen dan deskripsi elemen mata pelajaran Seni Tari adalah sebagai berikut.
Elemen |
Deksripsi |
Memahami
seni pertunjukan tari dari berbagai sumber pertunjukan langsung, koreografi,
dan rekaman dalam aktivitas mengamati, menggali, merangkai, mengaitkan,
merancang, dan menata berbagai pertunjukan tari dalam konteks sejarah dan
budaya. Mengembangkan
kepercayaan diri melalui gerak koordinasi tubuh, keseimbangan, dan kekuatan,
serta keluwesan. |
|
Mengenal,
mengidentifikasi, mengelompokkan, membandingkan dan mengevaluasi unsur utama
tari, gerak di tempat, dan berpindah,
level, perubahan arah, desain lantai, unsur pendukung tari, makna, simbol dan
nilai estetis tari tradisi dan kreasi. Menilai
kekuatan dan kelemahan untuk mendukung dan mengembangkan kemampuan diri atau
pribadinya. |
|
Berpikir
dan Bekerja Artistik (Thinking and Working Artistically) |
Merancang,
menata, mencipta ulang, menghasilkan serta menunjukkan ide tari, baik secara individual
maupun kelompok yang diperoleh dari hasil apresiasi. Mengembangkan
ide dengan memperhatikan unsur utama dan unsur pendukung tari seperti musik,
properti, tata rias, tata busana, panggung, dan juga merancang manajemen
pertunjukannya. |
Meniru,
mengembangkan, merangkai, membuat, mengomposisikan, dan mengubah dengan
menerapkan prinsip dan prosedur penciptaan tari untuk memotivasi kreativitas
dalam bentuk gerak tari yang inovatif. Menunjukkan kreativitas dalam
mengekspresikan diri melalui gerak yang diciptakan berdasarkan gagasan
sendiri atau kelompok. |
|
Merespons
dirinya dan lingkungan sekitar untuk menerima, menghargai, dan
mengaktualisasi diri dalam berkarya yang dikomunikasikan dalam bentuk karya
tari sehingga dapat memengaruhi diri sendiri dan orang lain serta lingkungan
sekitar. Memilah,
memilih, menganalisa, dan menghasilkan karya tari untuk mengembangkan
kepribadian dalam membentuk karakter bagi diri sendiri, sesama, lingkungan
sekitar dan bangsa. |
Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase D, peserta didik mampu menggali, mengelompokkan, dan memadukan nilai, jenis, fungsi tari berdasarkan latar belakang budaya sebagai pengetahuan dasar untuk membuat dan meragakan gerak tari kreasi dengan mengaplikasikan desain lantai dan level secara individu/kelompok menggunakan unsur pendukung tari.
Capaian Pembelajaran setiap elemen adalah sebagai berikut:
Elemen |
Deksripsi |
Mengalami
(Experiencing) |
Peserta
didik menggali latar belakang nilai, jenis, dan fungsi tari dalam konteks
budaya. |
Merefleksikan
(Reflecting) |
Peserta
didik mengelompokkan dan memadukan nilai, jenis, dan fungsi tari berdasarkan
latar belakang budaya serta mengukur hasil pencapaian karya tari. |
Berpikir
dan Bekerja Artistik (Thinking and Working Artistically) |
Peserta
didik membuat gerak tari kreasi yang merefleksikan nilai, jenis, dan fungsi
dari tari tradisi dengan mempertimbangkan unsur utama dan pendukung tari. |
Menciptakan
(Creating) |
Peserta
didik membuat gerak tari kreasi berdasarkan jenis dan fungsi dari tari
tradisi dengan mengaplikasikan desain lantai dan level. |
Berdampak
(Impacting) |
Peserta
didik menghargai dan mengajak orang lain untuk mencintai dan bangga terhadap
tari tradisi melalui proses kreatif yang dilakukan. |
Posting Komentar
0Komentar