Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Sesuai Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 032/H/KR/2024 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Rasional
Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang digunakan secara global dalam beberapa aspek pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmu pengetahuan, hukum, pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan teknologi. Kemampuan berbahasa Inggris diharapkan mampu memberikan peserta didik kesempatan untuk berkomunikasi dengan warga dunia dari latar belakang budaya yang berbeda. Dengan menguasai bahasa Inggris, maka peserta didik akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan menggunakan berbagai jenis teks. Dari interaksi tersebut, mereka memperoleh pengetahuan, mempelajari berbagai keterampilan, dan perilaku manusia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dalam budaya dunia yang beraneka ragam.
Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C) dalam kurikulum memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk membuka wawasan yang berkaitan dengan diri sendiri, hubungan sosial, kebudayaan, dan kesempatan kerja yang tersedia secara global. Mempelajari bahasa Inggris memberikan peserta didik kemampuan untuk mendapatkan akses ke dunia luar dan memahami cara berpikir yang berbeda. Pemahaman mereka terhadap pengetahuan sosial budaya dan interkultural ini dapat meningkatkan kemampuan bernalar kritis. Dengan memahami budaya lain dan interaksinya dengan budaya Indonesia, mereka mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang budaya Indonesia, memperkuat identitas dirinya, dan dapat menghargai perbedaan.
Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada penguatan kemampuan menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, dan mempresentasikan secara terintegrasi, dalam berbagai jenis teks. Capaian Pembelajaran keenam keterampilan bahasa Inggris ini mengacu pada Common European Framework of Reference for Languages: Learning, Teaching, Assessment (CEFR) dan setara level B1. Level B1 (CEFR) mencerminkan spesifikasi yang dapat dilihat dari kemampuan peserta didik untuk:
1. mempertahankan interaksi dan menyampaikan sesuatu yang diinginkan, dalam berbagai konteks dengan artikulasi jelas;
2. mengungkapkan pokok pikiran utama yang ingin disampaikan secara komprehensif; dan
3. mempertahankan komunikasi walaupun terkadang masih terdapat jeda.
Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C) diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris sebagai bagian dari keterampilan hidup (life skills). Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), yakni pembelajaran difokuskan pada teks dalam berbagai moda, baik lisan, tulisan, visual, audio, maupun multimodal, sebagai berikut.
1. Building Knowledge of the Field (BKoF): Guru membangun pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini, guru juga membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan.
2. Modelling of the Text (MoT): Guru memberikan model/contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya, baik secara lisan maupun tulisan.
3. Joint Construction of the Text (JCoT): Guru membimbing peserta didik dan bersama-sama memproduksi teks.
4. Independent Construction of the Text (ICoT): Peserta didik memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri.
Komunikasi akan terjadi pada tingkat teks, bukan hanya sekedar kalimat. Artinya, makna tidak hanya disampaikan oleh kata-kata, melainkan harus didukung oleh konteks. Oleh karena itu, dalam mempelajari dan memproduksi berbagai jenis teks, peserta didik perlu memperhatikan fungsi sosial, struktur organisasi, dan unsur kebahasaan yang tepat sesuai dengan tujuan dan target pembaca/pemirsa. Dalam pelaksanaannya, selain pendekatan berbasis teks, pembelajaran bahasa Inggris juga dapat menggunakan pendekatan komunikatif, dan/atau berbagai pendekatan pembelajaran bahasa lainnya yang relevan.
Pembelajaran bahasa Inggris di dalam kurikulum diharapkan membantu peserta didik untuk menyiapkan diri menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang memiliki profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Profil ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Inggris karena sifat pembelajarannya yang dinamis dan fleksibel, yaitu memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat dalam pemilihan teks atau jenis aktivitas belajarnya. Pembelajaran bahasa Inggris mendukung pencapaian profil pelajar Pancasila melalui materi teks tertulis, visual, teks lisan, maupun aktivitas-aktivitas yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar.
Tujuan
Mata pelajaran bahasa Inggris bertujuan untuk memastikan peserta didik dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. mengembangkan kompetensi komunikatif dalam bahasa Inggris dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulisan, visual, dan audiovisual);
2. mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan menghargai perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia dan budaya asing;
3. mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang mandiri dan bertanggung jawab; dan
4. mengembangkan keterampilan bernalar kritis dan kreatif.
Karakteristik
1. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris beragam dan disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulisan saja, tetapi juga teks lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal (teks yang mengandung aspek verbal, visual, dan audio), baik otentik maupun teks yang dibuat untuk tujuan pembelajaran, baik tunggal maupun teks ganda, yang diproduksi dalam kertas maupun digital. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi peserta didik agar terampil menggunakan teknologi (literasi teknologi), sehingga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menavigasi informasi digital.
2. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan kondisi di kelas. Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang memuat topik yang sudah dikenal oleh peserta didik untuk membantu mereka memahami isi teks yang dibacanya dan kemudian mampu menghasilkan teks jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan. Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis teks yang baru diketahui oleh peserta didik. Guru dapat membantu mereka membangun pemahaman terhadap jenis teks baru tersebut, sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks tersebut, baik lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat disesuaikan dengan kondisi yang sering dialami oleh peserta didik baik di dalam konteks sekolah, maupun konteks di rumah agar peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan teks tersebut dalam kehidupan nyata.
3. Pembelajaran bahasa Inggris berbasis teks menghendaki peserta didik untuk memahami teks sesuai dengan tingkat kesulitannya. Peserta didik perlu memahami tipe teks pendukung untuk mempelajari tipe teks yang lebih kompleks (prerequisite). Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan gradasi tingkat kesulitan/kompleksitas jenis teks.
4. Proses belajar berfokus pada peserta didik, yakni upaya mengubah perilaku peserta didik dari tidak mampu menjadi mampu, dalam menggunakan bahasa Inggris pada enam keterampilan berbahasa dalam berbagai jenis teks.
5. Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada kemampuan berbahasa peserta didik sesuai dengan tahapan perkembangan kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Inggris umum mencakup elemen keterampilan reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa), serta keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan mempresentasikan).
Elemen dan deskripsi elemen Mata Pelajaran Bahasa Inggris dapat dilihat sebagai berikut.
Elemen |
Deksripsi |
Menyimak-Berbicara (Listening-Speaking) |
Kemampuan
memahami informasi yang didengar, mengapresiasi lawan bicara, dan menanggapi
secara relevan dan kontekstual. Kemampuan menyimak memengaruhi komunikasi lisan
peserta didik dalam menyampaikan gagasan, pikiran, serta perasaan secara
lisan dalam interaksi sosial. |
Membaca-Memirsa (Reading-Viewing) |
Kemampuan
memahami, menggunakan dan merefleksi berbagai jenis teks (genre) sesuai
tujuan/fungsi sosialnya sehingga peserta didik dapat berpartisipasi dalam
masyarakat melalui pengetahuan dan kemampuan membaca/memirsanya. |
Menulis
Mempresentasikan (Writing-Presenting) |
Kemampuan
mengomunikasikan gagasan, mengekspresikan kreativitas, dan mencipta dalam
berbagai jenis teks (genre), dengan cara yang efektif dan dapat dipahami,
serta diminati oleh pembaca/pemirsa. |
Elemen menyimak dan berbicara mempunyai keterkaitan yang erat. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup kegiatan mendengarkan, mengidentifikasi, dan menginterpretasi bunyi bahasa, kemudian memahami makna. Proses ini memampukan peserta didik untuk berbicara atau merespons secara lisan/tulisan/visual. Keterkaitan kemampuan menyimak dan berbicara mendorong adanya evaluasi terhadap informasi yang diterima secara lisan untuk dapat mengomunikasikan ide atau pesan secara tepat kepada lawan bicaranya.
Elemen membaca dan memirsa memberikan stimulasi bahasa dalam berbagai jenis teks. Dengan membaca dan memirsa, peserta didik mengembangkan kompetensi untuk memahami makna tersurat maupun yang tersirat dari berbagai jenis teks dan menggunakan teks tersebut untuk melatih keterampilan bernalar kritisnya terhadap suatu ide atau pesan. Keterkaitan kemampuan membaca dan memirsa mendorong peserta didik mengembangkan wawasan dan perspektifnya terhadap teks yang dibaca atau dipirsanya untuk berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya dan secara global.
Elemen menulis dan mempresentasikan merupakan kemampuan memproduksi bahasa untuk menyampaikan dan mengekspresikan ide atau pesan. Keterkaitan kemampuan menulis dan mempresentasikan memampukan peserta didik memproduksi berbagai jenis teks dan/atau menerjemahkan kesatuan gambar dan bahasa untuk menyampaikan dan/atau memperkuat ide atau pesan sesuai konteks dan tujuannya.
Pembelajaran bahasa Inggris diwajibkan mulai dari Fase B. Hal ini karena pada Fase A peserta didik masih berfokus pada kemampuan literasi dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu sehingga peserta didik diharapkan dapat lebih siap dalam proses pemerolehan bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Mengacu pada mayoritas kebijakan negara ASEAN di mana bahasa Inggris sudah menjadi mata pelajaran wajib pada jenjang SD, kompetensi berbahasa Inggris pada Fase B sudah disesuaikan untuk mengampu kompetensi pada Fase A. Pada Fase B, pembelajaran difokuskan pada kemampuan berbahasa Inggris lisan dan pengenalan bahasa tulisan. Pada pembelajaran fase ini, guru perlu membantu peserta didik memahami bahwa cara pengucapan bahasa Inggris dengan penulisannya berbeda.
Pada fase C, di tingkat akhir jenjang SD/MI/Program Paket A, pembelajaran difokuskan pada pengembangan kemampuan berbahasa Inggris lisan dan tulisan.
Pada Fase D (SMP/MTs/Program Paket B), pembelajaran berfokus pada penguatan berbahasa Inggris lisan dan tulisan. Pada Fase E dan F (SMA/MA/SMK/MAK/Program Paket C), pembelajaran bahasa Inggris berfokus pada penguatan kemampuan berbahasa lisan dan tulisan dengan target CEFR B1.
Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase D, peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan, dan visual dalam berbagai jenis teks untuk berinteraksi dan berkomunikasi dalam konteks yang lebih beragam serta dalam situasi formal dan informal. Peserta didik memahami tujuan dan target pembaca/pemirsa ketika memproduksi teks lisan, tulisan, dan visual dalam bahasa Inggris yang terstruktur dengan kosakata yang lebih beragam untuk berdiskusi dan menyampaikan keinginan/perasaan/pendapat. Pada fase ini, pemahaman peserta didik terhadap teks lisan, tulisan, dan visual semakin berkembang dan keterampilan melakukan inferensi mulai tampak ketika memahami informasi tersirat.
Capaian Pembelajaran setiap elemen mata pelajaran Bahasa Inggris adalah sebagai berikut.
Elemen |
Deskripsi |
Menyimak-Berbicara (Listening-Speaking) |
Peserta
didik menggunakan bahasa Inggris untuk berinteraksi dan saling bertukar ide,
pengalaman, minat, pendapat dan pandangan dengan guru, teman sebaya dan orang
lain dalam berbagai macam konteks familiar yang formal dan informal. Dengan
pengulangan dan penggantian kosakata, peserta didik memahami ide utama dan
detail teks lisan yang relevan dari diskusi atau presentasi mengenai berbagai
macam topik yang diminati secara umum. Peserta didik terlibat dalam diskusi,
memberikan pendapat, membuat perbandingan dan/atau menyampaikan preferensi.
Peserta didik menjelaskan dan memperjelas jawaban mereka menggunakan struktur
kalimat dan kata kerja sederhana. (Students use English to interact and
exchange ideas, experiences, interests, opinions and views with teachers,
peers and others in an increasing variety of familiar formal and informal
contexts. With some repetition and rewording, they comprehend the main ideas
and relevant details of oral texts in discussions or presentations on a
variety of general interest topics. They engage in discussion, giving opinions,
making comparisons and/or stating preferences. They explain and clarify their
answers using basic sentence structure and verb tenses) |
Membaca-Memirsa (Reading-Viewing) |
Peserta
didik membaca dan merespons teks familiar dan tidak familiar yang mengandung
struktur yang telah dipelajari dan kosakata yang familiar secara mandiri.
Peserta didik mencari dan mengevaluasi ide utama dan informasi spesifik dalam
berbagai jenis teks. Teks ini dapat berbentuk cetak atau digital, termasuk
diantaranya teks visual, multimodal atau interaktif. Peserta didik
mengidentifikasi tujuan teks dan mulai melakukan inferensi untuk memahami
informasi tersirat dalam sebuah teks. (Students independently read and respond
to familiar and unfamiliar texts containing predictable structures and
familiar vocabulary. They locate and evaluate main ideas and specific
information in texts of different genres. These texts may be in the form of
print or digital texts, including visual, multimodal or interactive texts.
They identify the purpose of texts and begin to make inferences to comprehend
implicit information in the text). |
Menulis
Mempresentasikan (Writing-Presenting) |
Peserta
didik mengomunikasikan ide dan pengalaman mereka melalui paragraf sederhana
dan terstruktur, menunjukkan perkembangan dalam penggunaan kosakata spesifik
dan struktur kalimat sederhana. Menggunakan contoh, peserta didik
merencanakan, menuliskan, dan menyajikan berbagai jenis teks dengan
menggunakan kalimat sederhana dan majemuk untuk menyusun argumen dan
menjelaskan atau mempertahankan suatu pendapat. Peserta didik berupaya untuk
menulis kata-kata baru berdasarkan pemahaman mereka terhadap hubungan huruf
bunyi dalam bahasa Inggris. Peserta didik menunjukkan pemahaman yang lebih
konsisten bahwa teks dalam bahasa Inggris ditulis dengan kaidah (konvensi)
yang disesuaikan dengan konteks dan tujuannya. (Students communicate their
ideas and experience through simple, organized paragraphs, demonstrating a
developing use of specific vocabulary and simple sentence structures. Using
models, they plan, create and present a range of texts in simple and compound
sentences to structure arguments and to explain or justify a position. Their
attempts to write new words are based on known English letter sound
relationships and they demonstrate a more consistent awareness that written
texts in English are presented through conventions, which change according to
context and purpose) |
Posting Komentar
0Komentar